Friday, April 26, 2013

Mapan dan Sejahtera Kita yang ciptakan

SamidCorner (Tegal) – Pembaca yang budiman. Sering saya mendengar dan mungkin juga anda pembaca semua tentang  bagaimana seseorang selalu berkata, “Saya ingin mendapatkan jodoh yang mapan” atau mungkin kita sering melihat sebuah status yang bertuliskan doa “ Ya Allah berikan saya jodoh yang mapan”. Saking seringnya saya melihat hal-hal semacam itu, saya jadi tergelitik ingin tahu lebih dalam kenapa seseorang ingin sekali (seseorang disini biasanya sih perempuan) mendapatkan pendamping hidup yang mapan.

Bukannya saya iri hati, karena saya sendiri belum mapan. Karena ukuran mapan biasanya adalah kerjaan bagus, penghasilan tetap dan besar, bermobil, berumah , beruang (maksudnya punya banyak uang hehehehe … bukan binatang loh ya … ) dan lain sebagainnya.

Menurut saya, kemapanan dan kesejahteraan bukanlah hal yang harus dicari, melainkan diciptakan alias dibuat oleh seorang pasangan. Kita membuat kehidupan rumah tangga menjadi mapan dan sejahtera. Sebuah pasangan rumah tangga harus “support” satu sama lain dalam rangka menuju kemapanan dan kesejahteraan. Suami yang baik penuh tanggung jawab terhadap keluarganya, istri yang baik berusaha semaksimal  mungkin menjaga rumah tangga agar senantiasa penuh kedamaian.

Saya sering mendapatkan “wejangan” baik melalui tulisan ataupun lisan, bahwa jika kita ingin sejahtera dan mapan ya menikahlah. Karena menikah akan membukakan pintu rizki untuk kita. Tentunya bisa dipastikan kita bisa jadi orang kaya. Tapi bukan berarti orang yang masih sendiri alias lajang tak bisa sukses, mapan dan kaya. Karena sahabat-sahabat saya banyak yang sangat luar biasa mereka semua hidup mapan dan sejahtera sebelum ke pernikahan.

Dengan menikah apalagi sudah punya momongan alias anak tentu akan berlipat ganda penghasilannya. Analoginya seperti ini, ketika kita lajang rizki untuk kita satu bagian. Setelah punya istri tentu jadi dua bagian. Lah kan ada istri, jadi satu untuk istri dan satunya juga untuk istri. Right? Hehehe.. ya memang begitu kan? Jatah kita memang buat istri seharusnya. Apalagi kalo sudah punya anak, yang tadinya cuman dua sekarang jadi tiga bagian. Begitu seterusnya.

Mapan dan sejahtera memang idaman setiap orang, tapi jika kita selalu berharap mendapatkan kemapanan dan kesejahteraan dengan jalan “mencari jodoh yang mapan” saya rasa tidak akan pernah bisa kita mendapatkan apa yang kita inginkan itu. Karena hakekatnya mapan dan sejahtera dalam keluarga sejatinya adalah diciptakan oleh pasangan itu sendiri. Jadi, saran saya untuk anda adalah mapan dan sejahtera bukan untuk dicari melainkan diciptakan oleh anda dan pasangan hidup anda. Mulailah berpikir mendapatkan jodoh yang punya niat untuk menciptakan kemapanan dan kesejahteraan.

0 comments:

◄ Newer Post