Friday, April 26, 2013

Merindukan Pemimpin Jagoan


Pitung Jagoan

SamidCorner (Tegal) – Pembaca yang budiman. Sewaktu melintas di jalan Tegal-Slawi tanpa disengaja saya melihat sebuah tulisan yang ada dibelakang kendaraan seperti ini “Merindukan Pemimpin yang Jujur”. Tanpa perlu saya jelaskan tentu, anda pasti tahu maksud dari tulisan tersebut. Bagaimana kondisi para “Pemimpin” bangsa ini, banyak sekali kasus yang menjerat dan banyak sekali tipu daya yang memikat yang  menjadikan bangsa ini semakin sekarat. Ya itulah realita bangsa yang menjadi uneg-uneg bagi (mungkin) sang sopir truk tersebut sebagai "kegalauan" atas bobroknya bangsa ini.


Dari tulisan tersebut saya kemudian terinspirasi ingin membuat tulisan mengenai seorang pemimpin. Ya, pemimpin diartikan sebagai seseorang yang memimpin atau mengarahkan seseorang untuk menuju sebuah tujuan yang diinginkan. Ada pemimpin di regu pramuka , ada pemimpin saat upacara, ada pemimpin regu piket dan lain sebagainya. Namun, sepertinya di Indonesia (ya negara kita) pemimpin mempunyai arti sebagai seorang penguasa. Dimana pemimpin berhak atas apa yang dipimpinnya, berhak disini adalah saya artikan sebagai kesewang – wenangan alias “karepe dewek”.

Kemudian kata Jagoan juga mempunyai konotasi yang buruk, jagoan diartikan dia “sok jago” dan lebih disandingkan dengan perilaku preman. Jagoan berarti dia bisa main hakim sendiri mengatasi permasalahan atau mungkin asal “gebug” ketika ada orang yang menantang. Tapi saya ingin sekali punya pemimpin jagoan. Menurut saya dengan menjadi seorang jagoan, pemimpin akan lebih “sakti” dalam memimpin.

Hmm, kenapa ya saya merindukan sosok pemimpin jagoan?. Oke jadi begini ya, seorang jagoan tentu mempunyai sikap mental yang berani. Dia tidak pandang bulu dalam melakukan aksinya, yang penting “tujuan” yang diinginkan tercapai. Sikap mental seperti inilah yang saya rindukan. Pemimpin jagoan yang “ekstrem” menerapkan kebijakan tanpa pandang bulu. Pemipin jagoan yang mau tampil ke depan memberikan pelayanan terhadap masyarakatnya. Pemimpin jagoan yang “menghabisi” golongan mereka – mereka yang “berpesta” di tengah derita masyarakat. 

Pemimpin seperti inilah yang sekarang dibutuhkan oleh Indonesia. Yang berani mengambil keputusan meskipun keputusan tersebut tidak populer. Sikap mental berani bisa diterapkan dalam perilaku membela kebenaran dan keadilan, menegakkan hukum seadil-adilnya dan tidak takut akan ancaman dari pihak-pihak yang merugikan negara.

Akhir kata, siapakah yang mau jadi “Pemimpin Jagoan” di negeri ini? Ataukah tidak cocok seorang Jagoan yang menjadi pemimpin negeri ini?

0 comments:

◄ Newer Post Older Post ►